Amru bin Muhajir menuturkan:
Pada suatu hari Umar bin Abdul Aziz menginginkan sebuah apel. Katanya: “Alangkah enaknya jika kita punya apel. Baunya harum dan rasanya enak.”
![]() |
Aku (Amru bin Muhajir) berkata: “Wahai Amirul Mukminin, pemberi apel itu adalah anak pamanmu dan seorang laki-laki dari anggota keluargamu, sedang engkau sudah mengetahui bahwa Nabi saw mau memakan hadiah, tetapi beliau tidak menerima sedekah”.
Umar menjawab: “Celaka kamu, sesungguhnya hadiah pada zaman Nabi saw adalah benar-benar hadiah, tapi pada zaman kita ini, hadiah itu adalah suap (risywah)”.