Setiap kali Umar memilih gubernur, maka dia takkan mengangkatnya sebelum dia memegang tangannya seraya mengatakan padanya:
“Saya mengangkat anda untuk menguasai daerah kaum muslimin, tidak pula untuk menguasai kehormatan mereka. Tetapi saya mengangkat anda untuk mendirikan shalat, membagikan harta dan memimpin mereka dengan adil”.
Kemudian Umar menyebutkan larangan-larangan:
Jangan mengendari kendaraan/hewan yang indah…
Jangan memakai pakaian yang halus ….
Jangan memakan makanan yang mewah …
Dan jangan menutup telinga dari keluhan-keluhan rakyat…
Apa maksud Umar melarang para pejabat di daerah untuk menikmati barang-barang yang baik yang sebetulnya halal dan tidak dilarang? Maksudnya tidak lain agar mereka selalu menjalani kehidupan setaraf dengan rakyat yang miskin dan melarat dan agar mereka berada pada kedudukan mereka yang sebenarnya, yaitu sebagai pelayanan masyarat dan bukan majikan yang dilayani masyarakat.
Mengenai larangan-larangan di atas, Umar senantiasa mengikuti perilaku para pejabat yang diangkatnya. Karena kedudukan, biasanya para pejabat mendapat keistimewaan dan fasilitas. Langkah mereka menuju kemewahan dirintanginya sekalipun hal-hal yang sepele, misalnya kendaraan. Bagi Umar, kendaraan itu buat bekerja dan melayani kepentingan masyarakat, bukan alat menyombongkan diri, santai dan pamer harta. Walaupun begitu, ia tidak ingin para pejabatnya kehilangan wibawa dan harga diri, tetapi hendaknya sesuai ajaran Ilahi tanpa dicampuri korupsi dan manipulasi.
Pada sumpah yang diambilnya dari para gubernur, Umar menegaskan tugas utama para kepada daerah, yaitu agar mereka shalat dan berzakat dan mengajak orang-orang yang dipimpin untuk shalat dan berzakat, berupaya agar kesejahteraan meliputi mereka dan bukan mengeksploitir mereka.